Minggu, 22 November 2009

berrrrrrrrrr...berrrrrrrrrr

zwani.com myspace graphic comments
Free Twitter Backgrounds


wewewewekkkkkkkkkkkkkk..........

zwani.com myspace graphic comments
Myspace Animated Comments


ber...................rrrrrrrrrrrrrrrrrrrr]

zwani.com myspace graphic comments
Myspace Animated Comments & Graphics

mana janji manismu......kutunggu...dan kutunggu

Sabtu, 21 November 2009

bingung mikir ulangan

zwani.com
SoloCyberCity

hari ni gue sebel buanget.....4 jam harus ulangan.
”zwani.com
SoloCyberCity


haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh......bawaan pengen marah.
”zwani.com
SoloCyberCity

hehehehehehehe..............
”zwani.com
SoloCyberCity

ni yang bikin gue....tertawa.......godain para janda-janda...hehehehe
”zwani.com
SoloCyberCity

hati-hati dengan gue....heheheheheh,,,,,,,
”zwani.com
SoloCyberCity

Rabu, 18 November 2009

artikel jaringan hewan

JARINGAN DASAR HEWAN
Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan.
PENDAHULUAN
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang
bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu
kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari
jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus
dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan
(jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi
(jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar
dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat
perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses
yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1. Jaringan Epithelium
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan
dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm,
mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung,
sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ.
Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu
(1) epithelium satu lapis (simple epithelium). Epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk
pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada
lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar
tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung
dan usus. (2) Epithelium berlapis banyak (stratified epithelium) yang dibentuk oleh
beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat
ditemukan pada kulit, kelenjar keringat, dan uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini
dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional.
Epitel transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu,
terdapat epithelium berlapis banyak semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan
pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu
melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel-sel
permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh
makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih
selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan cara
difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru (Campbell
et al. 1999).
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah
sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler.
Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut
mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al.
1999). Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi (1) jaringan ikat longgar dan (2)
jaringan ikat padat, (3) jaringan lemak, (4) jaringan darah, (5) kartilago, dan (6) tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di
dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit ditemukan
serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat
longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan
organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot (Campbell et al.
1999).
Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut
kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang,
dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang (Campbell et al. 1999).
Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan,
dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak, mengandung
tetes lemak yang besar. Didalam jaringan lemak, matriks relatif sedikt (Campbell et al.
1999).
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah
disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah
merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor
substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam
sistem kekebalan (Campbell et al. 1999).
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan
kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak
ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas
tulang belakang) (Campbell et al. 1999).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut
kolagen yang tertanam di dalam matriks (Campbell et al. 1999). Didalam matriks sel
tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan
peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang
(osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau
beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari
satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon
terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi).
Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena
adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu
otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al. 1999).
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka.
Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut
ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis
melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak
sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus
terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk
struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut
jantung (Campbell et al. 1999).
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat
dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama.
Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan
pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan
melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema
dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril
dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang.
Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua
macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung
badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah
dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan
sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam
meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat
panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2
meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan
secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia
merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya
berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu
mempercepat transmisi sinyal (Campbell et al. 1999).
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan :
1. Mikroskop cahaya
2. Preparat awetan epitelium pipih, kubus, dan kolumner selapis.
3. Preparat awetan jaringan ikat.
4. Preparat awetan otot polos, skelet, dan jantung.
5. Preparat awetan jaringan saraf.
CARA KERJA
Preparat Epitelium.
1. Mintalah preparat epitelium pipih, kubus, dan kolumner selapis pada asisten anda dan
dengan menggunakan mikroskop, amati preparat dengan perbesaran lemah (10X10),
kemudian dengan perbesaran kuat (10X40).
2. Gambar hasil pengamatan anda baik dengan perbesaran lemah dan perbesaran kuat.
Dengan perbesaran kuat, amati setiap tipe epitelium : bentuk sel, jumlah inti, letak
inti, dan ciri morfologi lainnya. Lengkapi gambar anda dengan keterangan.
Preparat Tulang Padat.
1. Mintalah preparat tulang padat pada asisten anda dan dengan menggunakan
mikroskop, amati preparat dengan perbesaran lemah (10X10), kemudian dengan
perbesaran kuat (10X40).
2. Gambar hasil pengamatan anda baik dengan perbesaran lemah dan perbesaran kuat.
Dengan perbesaran kuat, amati satu buah sistem osteon, yang terdiri atas lakuna,
kanal sentral, lamela tulang, kanalikuli, dan kanalis Haversi. Lengkapi gambar anda
dengan keterangan.
Preparat Otot Polos.
1. Mintalah preparat otot polos pada asisten anda dan dengan menggunakan mikroskop,
amati preparat dengan perbesaran lemah (10X10), kemudian dengan perbesaran kuat
(10X40).
2. Gambar hasil pengamatan anda dan beri keterangan selengkapnya.
Preparat Otot Skelet.
1. Mintalah preparat otot skelet pada asisten anda dan dengan menggunakan mikroskop,
amati preparat dengan perbesaran lemah (10X10 ), kemudian dengan perbesaran kuat
(10X40).
2. Amati preparat otot serat melintang irisan membujur dan irisan melintang, dengan
menggunakan perbesaran kuat tentang bentuk sel yang berupa serabut dan adanya
inti, garis gelap (anisotrop) dan garis terang (isotrop). Dimanakah letak intinya?
3. Gambar preparat anda dan beri keterangan selengkapnya.
Preparat Otot Jantung.
1. Mintalah preparat otot jantung pada asisten anda dan dengan menggunakan mikroskop,
amati preparat dengan perbesaran lemah (10X10 ), kemudian dengan perbesaran kuat
(10X40).
2. Amati preparat anda dengan menggunakan perbesaran lemah dan kuat dan bandingkan
dengan preparat otot rangka.
3. Gambar preparat anda dan beri keterangan selengkapnya.
Preparat Jaringan Saraf.
1. Mintalah jaringan saraf pada asisten anda dan dengan menggunakan mikroskop, amati
preparat dengan perbesaran lemah (10X10), kemudian dengan perbesaran kuat
(10X40).
2. Gambar hasil pengamatan anda baik dengan perbesaran lemah dan perbesaran kuat.
Dengan perbesaran kuat, amati satu neuron : badan sel, inti, akson, dan dendrit.
Lengkapi gambar anda dengan keterangan.

Minggu, 15 November 2009

chemistry

PURPOSE
To calculated the different of reaction rate from somes factor
BASIC THEORY
In generally the reaction rates is influenced by concentration reaction for reaction between A and B in the homogeny system, relation between reaction rates with concentration is obviously as follow :
V=k(A)^m (B)^n
Explanation :





Because in is called a concentration of reactant A and n is called a concentration of reactant B , ( m + n ) is called total reaction stage ( orde total ) in this experiment will be obviously increase ( concentration ) of reation at reactan for reaction between natrium triosulfat and acid chloride , based a reaction equation :
Na_2 S_2 O_3(aq) + 2HCl_((aq)) →2NaCl_((aq))+ SO_(2(g))+ S_((s) )+ H_2 O_((l))
Tools and Materials
Tools and materials Size / unit Total
Chemicial Glass 100 mL 3
Measure cylinder 25 mL 2
Stopwatch - 1
Solution of Acid Chloride 1 mL 75 mL
Solution Of Natrium Triosufate 0.5 mL 125 mL
Water / Aquades - 125 mL
Pipete - 3

Steps
Make a cross mark on white paper
Enter the solution of HCl (10 mL , 2 M ) to the chemical glass and put that chemical glass on top of cross mark
Add the solution of Na2S2O3 ( 20 mL , 0.5 M ) and write the time since increased until the cross mark not show again from above solution.
Repeat the experiment with use the solution of Na2S2O3 which is liquided with waterlike on the first table observation.
Repeat the experiment with use the solution of HCl which is liquided with water like on the second table observation.
RESULT

First table
Volume HCl
1M Volume (mL) Molaritas
Na_2 S_2 O_3(aq) Time
(s) 1/((time))
Na_2 S_2 O_3(aq)
0.5 m Aquades Total Volume
10
10
10
10 20
15
10
5 0
5
10
15 30
30
30
30

Second table
Volume
Na_2 S_2 O_3(aq)
0.5 M Volume (mL) Molaritas
HCl
1M Time
(s) 1/((time))
HCl
1M Aquades Total Volume
20
20
20 10
7.5
5 0
0.25
5 30
30
30

Calculated
TASK
Make the graph 1/((time)) toword the molaritas of Na2S2O3
Make the graph 1/((time)) toword the molaritas of HCl
QUESTIONS AND CONCLUTION
On experiment, the reaction rate is measured based on ……………what is it ?
Why the total volume of solution are same ?
Why the graph of reaction rate is draw as 1/((time)) ?
Defined the stage of reaction toword Na2S2O3 and toword HCl ?
How is the formula the rate of reaction ?

Answer :
The raction rate is measured based on molaritas of it’s substances
In order to knows if that changes is ones concentration of substances , not both
Because of 1/t is the formula reaction rate and the reaction rate is compare contrary toword time  V = 1/t
Orde Na2S2O3 =



Orde HCl =

Sabtu, 14 November 2009

artikel lengkap jaringan tumbuhan

. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Terdapat dua jaringan pada tumbuhan. Yaitu :
1. Meristem : Jaringan ini terdiri dari sekelompok sel yang tetap berada pada fase pembelahan. Berdasarkan posisinya jaringan ini dibedakan menjadi :
a. Meristem apikal, terdapat pada ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat diantara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas suku atau famili rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya yaitu kambium dan kambium gabus.
Bukan hanya itu selain ketiga macam tadi, berdasarkan asal-usulnya jaringan meristem dibedakan menjadi:
a. Meristem primer; sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik.
b. Meristem sekunder; sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi.
2. Jaringan Dewasa : Merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Pada umumnya jaringan dewasa tidak membelah lagi, bentuk relatif permanen., dan ada rongga sel besar. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi;
* Jaringan epidermis: Sel-selnya berbentuk seperti balok dan tersusun berlapis tunggal, rapat dan tidak memiliki ruang antarsel.
- Berfungsi sebagai pelindung, sering dilengkapi lapisan lilin.
- Pada beberapa jenis, epidermis tumbuhan bermodifikasi menjadi sisik atau bulu.
- Umumnya sel-sel epidermis tidak meiliki klorofil, kecuali pada tumbuhan paku.
* Jaringan parenkim : Jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar.
- Sel-sel parenkim masih mampu melakukan pembelahan untuk regenerasi atau perbaikan tubuh.
- Sel-sel parenkim bisa bergabung menjadi jaringan yang kompleks.
- Bentuk sel parenkim ada yang bulat, menonjol, dan berbentuk batang.
Berdasarkan bentuknya, parenkim dibagi menjadi:
a. Parenkim palisade b. Parenkim bunga karang c. Parenkim bintang
d. Parenkim lipatan
* Jaringan penyokong/penguat(stereon),berfungsi menyokong/menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang terdiri dari:
1 Kolenkim: - Jaringan penyokong organ tubuh muda.
- Tersusun ats sel-sel hidup dengan protoplasma aktif.
- Dapat mengandung klorofil.
2 Sklerenkim:
o Jaringan penguat dan pelindung.
o Sel-selnya mengalami perubahan sekunder dengan lignin atau zat kayu.
o Secara umum bentuk aslinya adalah berupa serabut dan skelereid.
- Jaringan pengangkutan
Berfungsi melaksanakan pengangkutan zat. Terdiri atas xilem dan floem.
a. Xilem, yaitu jaringan kompleks yang terdiri dari beberapa tipe sel. Sering disebut pembukuh kayu dan fungsinya yaitu mengangkut garam mineral dari tanah ke daun.
b. Floem, sering disebut pembuluh tapis(kayu). Tugasnya yaitu mengangkut hasil fotosintsis dan air. Floem terdiri dari floem promer dan floem sekunder.
- Jaringan gabus
Yaitu jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.
2. Organ Tubuh Tumbuhan. : Organ tubuh tumbuhan biji yang utama ada tiga, yaitu akar, batang dan daun.
A. Akar : Struktur luar akar terdiri dari batang akar, cabang akar, bulu akar, dan tudung akar. Sedangkan struktur dalam akar adalah epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
Berfungsi :
- Untuk merambatkan tubuh tumbuhan pada tanah/substat tempat hidupnya.
- Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi menyimpan cadangan makanan.
-Menyerap air hara dari tanah, dan mengalirkannya ke batang.
B.Batang : Batang tumbuhan terdiri dari batang monokotil dan dikotil. Pada angiospermae ada tiga jenis yaitu tipe rumput, lunak berair, dan berkayu. Struktur anatominya terdiri dari plasmodesma, prokambium, dan meristem datar.
C.Daun : Adalah jaringan yang paling banyak mengandung klorofil. Selain klorofil di daun juga terdapat stomata yang biasanya terdapat di bagian bawah daun.
Struktur anatomis daun terdiri dari tiga jaringan yaitu epidemis, jaringan datar, dan jaringan pengangkut. Lalu struktur morfologi daun terdiri dari bentuk helaian daun yang bermacam-macam bentuk diantaranya bentuk bundar, segitiga, dan garis. Lalu yang kedua adalah bentuk ujung daun yang bentuknya antara lain adalah runcing, meruncing, dan membulat. Yang ketiga adalah tepi daun yang bentunya antara lain rata, bergerigi, dan berombak. Yang terakhir adalah susunan tulang daun yang bentuknya antara lain menyirip menjari, melengkung, dan sejajar.
D.Bunga : Struktur bunga terdiri dari kelopak bunga(Calyx), makhkota bunga(Corola), benang sari, putik dan lembaga(ovarium). Bentuk bunga juga terdiri dari bunga lengkap dan tidak lengkap. Berdasarkan kelengkapan alat pembiakannya bunga dibagi atas bunga biseksualias, bunga uniseksualitas(uniseksualitas dibagi menjadi dua yaitu monoesis dan diesis),
bunga jantan, dan bunga betina.
E. Buah : Buah terdiri dari buah tunggal(punya satu bakal buah), agregat(banyak bakal buah dari satu bunga), dan majemuk(banyak bakal buah dari banyak bunga).
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti 'kamar-kamar kecil'. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada "kehidupan di dunia lain" yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi.
Jaringan dasar pada tumbuhan
Terdiri dari 3 sel utama, yaitu parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Sel parenkim ditemukan pada seluruh sistem jaringan tumbuhan. Sel ini adalah sel hidup yang dapat membelah lebih lanjut dengan dinding sel primer yang tipis. Fungsi dari sel ini adalah sel meristem apikal dan lateral pada tunas dan akar akan menyediakan sel baru untuk pertumbuhan; produksi dan penyimpanan makanan terjadi pada sel fotosintetik pada batang dan daun (sel mesofil), sel parenkim penyimpan merupakan komponen utama pembentuk buah dan sayuran; karena kemampuan membelahnya, sel parenkim juga berperan sebagai stem sel untuk memulihkan luka dan regenerasi.
Sel kolenkim merupakan sel hidup yang mirip dengan sel parenkim, tetapi mempunyai dinding sel yang jauh lebih tebal dan biasanya ditemukan pada seluruh sistem jaringan tumbuhan. Sel kolenkim mempunyai kemampuan untuk memanjang dan memberikan dukungan mekanis sebagai jaringan dasar pada daerah tumbuhan yang sedang memanjang. Sel kolenkim umum ditemukan pada daerah subepidermal batang.

Seperti kolenkim, sel sklerenkim mempunyai fungsi sebagai penguat dan pendukung tumbuhan. Sel skelerenkim merupakan sel mati dengan dinding sel sekunder tebal dari lignin yang mencegahnya untuk memanjang seiring pertumbuhan tumbuhan. Dua macam sklerenkim yang umum ditemukan adalah fiber, yang sering membentuk bundel panjang, dan sklereid yang merupakan sel pendek bercabang yang umum ditemukan pada kulit biji dan buah.
Sel lain yang juga terdapat pada jaringan tumbuhan adalah sel meristem dan sel kalus. Sel meristem adalah sel yang membentuk seluruh jaringan tanaman secara berurutan. Sel meristem apikal merupakan meristem utama yang membentuk bagian-bagian tumbuhan. Sedangkan sel kalus adalah sel yang tumbuh menutupi luka tanaman. Sel ini diproduksi dalam jumlah banyak yang belum terdiferensiasi. Saat lapisan dari jaringan tumbuhan di kultur dalam medium steril yang mengandung nutrisi dan regulator pertumbuhan yang tepat, banyak sel yang akan terstimulasi menjadi proliferasi dengan cara yang tidak tentu dan tidak teratur. Dalam beberapa tanaman (tembakau, petunia, wortel, kentang dan Arabidopsis) sel tunggal dari kultur suspensi dapat tum

Jumat, 13 November 2009

artikel jaringan tumbuhan

. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Terdapat dua jaringan pada tumbuhan. Yaitu :

1. Meristem
Jaringan ini terdiri dari sekelompok sel yang tetap berada pada fase pembelahan. Berdasarkan posisinya jaringan ini dibedakan menjadi :
a. Meristem apikal, terdapat pada ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat diantara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas suku atau famili rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya yaitu kambium dan kambium gabus.

Bukan hanya itu selain ketiga macam tadi, berdasarkan asal-usulnya jaringan meristem dibedakan menjadi:
a. Meristem primer; sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik.
b. Meristem sekunder; sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi.

2. Jaringan Dewasa
Merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Pada umumnya jaringan dewasa tidak membelah lagi, bentuk relatif permanen., dan ada rongga sel besar. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi;
q Jaringan epidermis:
- Sel-selnya berbentuk seperti balok dan tersusun berlapis tunggal, rapat dan tidak memiliki ruang antarsel.
- Berfungsi sebagai pelindung, sering dilengkapi lapisan lilin.
- Pada beberapa jenis, epidermis tumbuhan bermodifikasi menjadi sisik atau bulu.
- Umumnya sel-sel epidermis tidak meiliki klorofil, kecuali pada tumbuhan paku.
q Jaringan parenkim
- Jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar.
- Sel-sel parenkim masih mampu melakukan pembelahan untuk regenerasi atau perbaikan tubuh.
- Sel-sel parenkim bisa bergabung menjadi jaringan yang kompleks.
- Bentuk sel parenkim ada yang bulat, menonjol, dan berbentuk batang.

Berdasarkan bentuknya, parenkim dibagi menjadi:
a. Parenkim palisade
b. Parenkim bunga karang
c. Parenkim bintang
d. Parenkim lipatan
q Jaringan penyokong/penguat(stereon),berfungsi menyokong/menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang terdiri dari:
1 Kolenkim: - Jaringan penyokong organ tubuh muda.
- Tersusun ats sel-sel hidup dengan protoplasma aktif.
- Dapat mengandung klorofil.
2 Sklerenkim:
o Jaringan penguat dan pelindung.
o Sel-selnya mengalami perubahan sekunder dengan lignin atau zat kayu.
o Secara umum bentuk aslinya adalah berupa serabut dan skelereid.

- Jaringan pengangkutan
Berfungsi melaksanakan pengangkutan zat. Terdiri atas xilem dan floem.
a. Xilem, yaitu jaringan kompleks yang terdiri dari beberapa tipe sel. Sering disebut pembukuh kayu dan fungsinya yaitu mengangkut garam mineral dari tanah ke daun.
b. Floem, sering disebut pembuluh tapis(kayu). Tugasnya yaitu mengangkut hasil fotosintsis dan air. Floem terdiri dari floem promer dan floem sekunder.

- Jaringan gabus
Yaitu jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.

2. Organ Tubuh Tumbuhan.
Organ tubuh tumbuhan biji yang utama ada tiga, yaitu akar, batang dan daun.
A. Akar
Struktur luar akar terdiri dari batang akar, cabang akar, bulu akar, dan tudung akar. Sedangkan struktur dalam akar adalah epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
Berfungsi :
- Untuk merambatkan tubuh tumbuhan pada tanah/substat tempat hidupnya.
- Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi menyimpan cadangan makanan.
- Menyerap air hara dari tanah, dan mengalirkannya ke batang.
B. Batang
Batang tumbuhan terdiri dari batang monokotil dan dikotil. Pada angiospermae ada tiga jenis yaitu tipe rumput, lunak berair, dan berkayu. Struktur anatominya terdiri dari plasmodesma, prokambium, dan meristem datar.

C. Daun
Adalah jaringan yang paling banyak mengandung klorofil. Selain klorofil di daun juga terdapat stomata yang biasanya terdapat di bagian bawah daun.

Struktur anatomis daun terdiri dari tiga jaringan yaitu epidemis, jaringan datar, dan jaringan pengangkut. Lalu struktur morfologi daun terdiri dari bentuk helaian daun yang bermacam-macam bentuk diantaranya bentuk bundar, segitiga, dan garis. Lalu yang kedua adalah bentuk ujung daun yang bentuknya antara lain adalah runcing, meruncing, dan membulat. Yang ketiga adalah tepi daun yang bentunya antara lain rata, bergerigi, dan berombak. Yang terakhir adalah susunan tulang daun yang bentuknya antara lain menyirip menjari, melengkung, dan sejajar.

D. Bunga
Struktur bunga terdiri dari kelopak bunga(Calyx), makhkota bunga(Corola), benang sari, putik dan lembaga(ovarium). Bentuk bunga juga terdiri dari bunga lengkap dan tidak lengkap. Berdasarkan kelengkapan alat pembiakannya bunga dibagi atas bunga biseksualias, bunga uniseksualitas(uniseksualitas dibagi menjadi dua yaitu monoesis dan diesis),
bunga jantan, dan bunga betina.

E. Buah
Buah terdiri dari buah tunggal(punya satu bakal buah), agregat(banyak bakal buah dari satu bunga), dan majemuk(banyak bakal buah dari banyak bunga).


Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti 'kamar-kamar kecil'. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada dunia ada "kehidupan di dunia lain" yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi.


Jaringan dasar pada tumbuhan


Terdiri dari 3 sel utama, yaitu parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

Sel parenkim ditemukan pada seluruh sistem jaringan tumbuhan. Sel ini adalah sel hidup yang dapat membelah lebih lanjut dengan dinding sel primer yang tipis. Fungsi dari sel ini adalah sel meristem apikal dan lateral pada tunas dan akar akan menyediakan sel baru untuk pertumbuhan; produksi dan penyimpanan makanan terjadi pada sel fotosintetik pada batang dan daun (sel mesofil), sel parenkim penyimpan merupakan komponen utama pembentuk buah dan sayuran; karena kemampuan membelahnya, sel parenkim juga berperan sebagai stem sel untuk memulihkan luka dan regenerasi.

Sel kolenkim merupakan sel hidup yang mirip dengan sel parenkim, tetapi mempunyai dinding sel yang jauh lebih tebal dan biasanya ditemukan pada seluruh sistem jaringan tumbuhan. Sel kolenkim mempunyai kemampuan untuk memanjang dan memberikan dukungan mekanis sebagai jaringan dasar pada daerah tumbuhan yang sedang memanjang. Sel kolenkim umum ditemukan pada daerah subepidermal batang.

Seperti kolenkim, sel sklerenkim mempunyai fungsi sebagai penguat dan pendukung tumbuhan. Sel skelerenkim merupakan sel mati dengan dinding sel sekunder tebal dari lignin yang mencegahnya untuk memanjang seiring pertumbuhan tumbuhan. Dua macam sklerenkim yang umum ditemukan adalah fiber, yang sering membentuk bundel panjang, dan sklereid yang merupakan sel pendek bercabang yang umum ditemukan pada kulit biji dan buah.

Sel lain yang juga terdapat pada jaringan tumbuhan adalah sel meristem dan sel kalus. Sel meristem adalah sel yang membentuk seluruh jaringan tanaman secara berurutan. Sel meristem apikal merupakan meristem utama yang membentuk bagian-bagian tumbuhan. Sedangkan sel kalus adalah sel yang tumbuh menutupi luka tanaman. Sel ini diproduksi dalam jumlah banyak yang belum terdiferensiasi. Saat lapisan dari jaringan tumbuhan di kultur dalam medium steril yang mengandung nutrisi dan regulator pertumbuhan yang tepat, banyak sel yang akan terstimulasi menjadi proliferasi dengan cara yang tidak tentu dan tidak teratur. Dalam beberapa tanaman (tembakau, petunia, wortel, kentang dan Arabidopsis) sel tunggal dari kultur suspensi dapat tum

Kamis, 12 November 2009

jaringan tumbuhan


A. Pengertian Serta Arti Definisi Jaringan
Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan.
B. Macam-Macam dan Jenis-Jenis Jaringan Pada Manusia dan Hewan1. Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk pergerakan anggota tubuh agar dapat bergerak.
2. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi permukaan organ tubuh.
3. Jaringan Ikat
Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi dan tujuan untuk mengikat suatu jaringan dengan jaringan yang lainnya.
4. Jaringan Tulang
Jaringan tulang berfungsi untuk menunjang anggota tubuh / badan serta untuk memperlancar gerakan.
5. Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan yang berfungsi untuk membawa zat suplay makanan dan suplai oksigen ke seluruh tubuh.